Tagihan tahunan IPL dan Sinking Fund di Kalibata City memang melonjak tahun ini. Karena itulah warga yang peduli harus angkat suara dan meminta transparansi dari Badan Pengelola SEMENTARA. Tapi contoh berikut menjadi gambaran nyata mahalnya biaya bulanan penghuni Kalibata City.
Seorang warga memposting keluhannya di twitter. Total biaya Listrik+Air+IPL+SF selama 3 bulan terakhir mencapai 11 juta Rupiah. Katakanlah penghuni ini dibebani IPL+SF tertinggi, sekitar 6 juta, maka sisanya sekitar 5 juta adalah tagihan Listrik+Air. Jika dirata-rata, per bulan tagihan Listrik+Airnya mencapai 1,6 juta Rupiah.
Sebuah hunian sempit dengan luas maksimum tak sampai 40 meter persegi, paling hanya punya 2-3 kamar yang sempit semua, tagihan bulanannya segitu. Apakah wajar?
Wajar saja jika dia punya usaha laundry plus setrika di huniannya. Wajar saja jika dia pakai AC 2 unit masing-masing 1 PK sepanjang hari 24 jam. Wajar saja jika dia punya dispenser air panas+dingin yang tak pernah mati. Wajar saja jika dia memasak selalu dengan kompor listrik atau punya usaha bikin kue yang selalu pakai oven listrik. Wajar saja jika dia dapat dispensasi listrik hingga melebihi 1300 W.
Tapi jika hanya sebuah keluarga kecil dengan pemakaian sewajarnya, apalagi hampir tak mungkin meminta daya listrik diatas 1300 W di Kalibata City ini, maka tagihan 1,6 juta per bulan sangat tak wajar. Salah siapa?? Mari complaint serentak agar suara kita didengar dan agar pengelola SEMENTARA itu tak makin JUMAWA.
No comments:
Post a Comment