Saturday, March 14, 2015

MAKIN BANYAK WARGA BERGABUNG MENUNTUT PERBAIKAN PENGELOLAAN KALIBATA CITY

SIARAN PERS :

MAKIN BANYAK WARGA BERGABUNG MENUNTUT PERBAIKAN PENGELOLAAN KALIBATA CITY DAN PEMBENTUKAN P3SRS MURNI WARGA

Jakarta (13 Maret 2015) – Setelah melakukan aksi damai 14 Februari lalu untuk menuntut transparansi pengelolaan, kejelasan sertifikat, perbaikan layanan, dihentikannya komersialisasi fasos dan fasum, serta pembentukan P3SRS murni warga, warga Kalibata City kembali bergerak melakukan aksi lanjutan pada 14 Maret 2015.

Kali ini aksi tersebut akan diikuti oleh lebih banyak warga dengan bergabungnya sejumlah komunitas warga di Kalibata City. “Kami merasa bahwa perjuangan warga Kalibata City ini merupakan hal yang mulia karena membela hak merupakan kewajiban bagi setiap umat. Apalagi yang ingin dicapai adalah hal-hal yang amat sejalan dengan nilai-nilai yang baik dan benar seperti transparansi pengelolaan, kejelasan status hukum kepemilikan, layanan yang lebih baik serta dikembalikannya fungsi fasilitas sosial dan umum sebagai milik warga, bukan untuk dikomersialisasikan oleh Badan Pengelola,” demikian Fahrizal, mewakili komunitasnya menjelaskan.

Selanjutnya, koordinator aksi, Rizky menyatakan bahwa setelah aksi sebelumnya tanggal 14 Februari lalu, pengelola bukannya membuka pintu dialog, tetapi justru makin menunjukkan sikap sewenang-wenang dengan mengirimkan surat ancaman denda dan pemutusan listrik/air kepada warga yang telah membayar IPL dengan tarif 2014. Lebih arogan lagi, mereka membentuk panitia musyawarah (Panmus) pembentukan P3SRS dengan melangkahi proses sosialisasi dan pendataan kepada warga.

“Kami telah melayangkan nota protes, delegitimasi, dan penjelasan potensi konflik kepentingan Panmus bentukan pengelola (diketuai oleh mantan General Manajer Pengelola Kalibata City) tersebut kepada Gubernur DKI dan tembusan ke berbagai pihak" Rizky melanjutkan "Selang sehari kami juga telah melayangkan surat permohonan mediasi dan bimbingan teknis pembentukan P3SRS ke Kemenpera”

Aksi damai ini rencananya berlangsung mulai pukul 9.00 di Void Garden antara Tower Borneo dan Ebony hingga pukul 12.00.

Demikian siaran pers ini kami sampaikan untuk dipublikasikan rekan-rekan media massa. Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi koordinator aksi damai Rizky (085813479280) atau Umi Hanik (0817847653)

--
Komunitas Warga Kalibata City: Wadah Perjuangan Warga
Email : kotakalibata@gmail.com
Twitter : @KotaKalibata
Facebook Fanpage : http://www.facebook.com/KotaKalibata
Milis Yahoo! Groups:  kotakalibata-subscribe@yahoogroups.com
Call center: 0817847653; 08558876000, 0811493200, 081319234576, 08170013653, 081808113833

Monday, March 9, 2015

Karyawan dan TSO dalam Panitia Musyawarah PPPSRS?

Dari milis Kalibata:

Karyawan dan TSO dalam panitia musyawarah rentan konflik kepentingan, mengapa?

Mengapa komposisi panitia musyawarah (panmus) yang sarat dengan karyawan dan TSO rentan konflik kepentingan?
Jika kita pelajari rantai komando dan struktur manajemen dalam Badan Pengelola Sementara (BPS) dan Pengembang, sebagai karyawan/TSO mereka direkrut BPS/pengembang melalui pengumuman resmi lalu lolos seleksi, dilatih dan bekerja dibawah komando dan supervisi BPS/pengembang.

Mereka bertanggungjawab dalam posisi sebagai karyawan/TSO ke BPS bukan ke pemilik penghuni. Artinya, panmus tersebut sebenarnya orang-orang BPS/pengembang didudukkan dalam panmus yang dipimpin langsung oleh mantan GM BPS Kalibata City.

Karena anggota panmus ini berafiliasi kepada satu kelompok (BPS/pengembang) maka jelaslah rentan konflik kepentingan karena panmus hanyalah wadah lain bagi mantan GM dan para karyawan/TSO yang sebenarnya adalah tim BPS/pengembang yang menangani urusan pembentukan P3SRS.

Akibat langsung konflik kepentingan yang patut kita kawatirkan adalah lahirnya desain dan konsep PPRS dari oleh dan untuk BPS/pengembang dan bukan dari oleh dan untuk pemilik penghuni

Skenario yang sedang dimainkan akan nampak seperti ini >> pengembang --> bps --> panmus --> P3SRS --> pengelola definitif / permanen

Ketika ini terjadi >> tarif listrik yang melonjak-lonjak akan langgeng
tarif IPL naik berkali lipat tidak diiringi perbaikan pelayanan akan langgeng
defisit Rp 9M tanpa pertanggungjawaban keuangan akan berulang tiap tahun dan warga tidak berhak menuntut apapun akan langgeng
kesewenang-wenangan dan tidak transparannya pengurus rumah kita akan langgeng

Inikah yang kita inginkan?

Mengapa Panitia Musyawarah PPRS yang Cacat Hukum Harus Ditolak Secara Tegas?

Dari milis KotaKalibata:

Mengapa Panitia Musyawarah PPRS yang cacat hukum harus ditolak secara tegas?

Penjelasan cacat hukumnya dimana? Baca di nota protes yang telah kita kirimkan ke Gubernur DKI http://bit.ly/1BXdRwP

1. Peran panitia musyawarah (panmus) sangat penting dan strategis untuk menjamin terlaksananya musyawarah pengurus PPRS yang amanah dan berpihak kepada kepentingan warga

2. Karena panmus ini cacat hukum dan tidak transparan dalam proses pembentukannya, maka seperti kita ketahui ketua panmusnya adalah mantah GM Badan Pengelola Sementara (BPS) Kalibata City dan pembinanya adalah GM yang sekarang. Adapun komposisi yang duduk dalam kepanitiaan dikuasai oleh karyawan BPS dan TSO yang konflik kepentingan (pengembang)

3. Lantas dimana letak keterwakilan warga? nama-nama berikut ada yang kenal?

Pembina: Evans Wallad (GM BPS Sekarang) dan Musdalifah (TSO Kemuning)
Ketua: Rusli Usman (GM BPS Sebelumnya)
Sekretaris: Aldez (TSO Flamboyan)
Wakil Sekretaris: Rita (Mantan karyawan BPS)
Bendahara: Harjo (TSO Damar)
Wakil Bendahara: Subandi (?)

Sie Acara: Ferroz Afero (?)
Wakil Sie Acara: Eva Kristanti dan Faisal  (?)
MC: Nining Indarti dan Benny Widya (?)
Perlengkapan: Samsul dan Andy Setiawan (?)
Transportasi: Karnis (TSO Kemuning) dan Isa (?)
Dokumentasi: Rudi Bethany (TSO Ebony) dan Yan (?)
Penerima Tamu: Tri Krisdianto (?) dan Joice Pandelaki (?)
Registrasi: Sahrul Amirudin (?)
Pengecekan Dokumen: Tomi (?)
Mengisi Daftar Hadir: Teti (?)
Komputerisasi: Wahyu Hidayat (?)
Konsumsi: Nina dan Yessy (?)
P3K: Zulhamid Tanjung (TSO Tulip) (?)
Keamanan: Jeffry (?)

Sumber: video pelantikan dan channel 1

4. Panmus ini akan menyusun draft tatib musyawarah, ad/art PPRS, menentukan jam dan tanggal pelaksanaan, dan memilih tempat

5. Karena tidak transparan dan konflik kepentingan, tentu semua draft dan desain pelaksanaan musyawarah akan dirancang untuk mengamankan kepentingan status quo (pengembang)

Jadi jangan kaget jika misalnya nanti acara musyawarah pembentukan PPRS dilaksanakan di luar Kalibata City dan dilaksanakan pada saat jam-jam kerja dimana warga sangat kecil kemungkinannya untuk hadir

Jangan kaget juga jika informasi tanggal pelaksanaan dirahasiakan atau diumumkan beberapa saat sebelum pelaksanaan sehingga memperkecil kemungkinan warga untuk hadir

Jangan kaget juga jika tidak mudah/dipersulit ketika memasuki ruang musyawarah, lebih sulit daripada dialog warga tgl 17 Januari 2015 atau bahkan pada saat pelantikan kemarin (meskipun kita pemilik)

Jangan kaget jika pimpinan sidangnya adalah mantan GM Kalibata City yang akan mengetuk palu dan mengabaikan semua interupsi

Jangan kaget jika warga akan makin diinjak-injak jika musyawarah tersebut telah menghasilkan kepengurusan yang tidak memihak kepentingan warganya...

Selamat merenung!

--
--------
Komunitas Warga Kalibata City: Media Perjuangan Warga
Social media kami adalah :
Email : kotakalibata@gmail.com
Twitter : @KotaKalibata;
Facebook Fanpage : http://www.facebook.com/KotaKalibata
Web portal : www.rusunami.net/kalibata-city
Milis Yahoo! Groups:  kotakalibata-subscribe@yahoogroups.com
Fanpage: Kota Kalibata-Komunitas Warga Kalibata City

Sunday, March 8, 2015

Pembentukan Panitia Musyawarah PPPSRS Siluman oleh Pengelola Kalibata City

Minggu lalu kita dikejutkan dengan berita adanya acara pelantikan Panitia Musyawarah pembentukan PPPSRS di balai warga tower Kemuning. Mengejutkan karena tanpa pengumuman jauh-jauh hari, tanpa babibu, tiba-tiba sudah ada panitia terbentuk, dan mengatasnamakan warga Kalibata City.

Beberapa warga yang memang gencar mengkampanyekan penolakan kenaikan IPL dan mendorong pembentukan PPPSRS yang pro warga, tentu saja heran. Mereka berusaha masuk ke lokasi pelantikan, namun dihalang-halangi. Ternyata pengelola sebagai otak dibalik acara "rahasia" ini sudah mengantisipasi kemungkinan bocornya acara tersebut dengan memperketat pengamanan. Ada Satpam, polisi, bahkan tentara disana. Jadi kalau ada bentrokan, pengelola berharap mereka ada di atas angin.

Akhirnya memang warga yang mencium ketidakberesan ini tidak bisa masuk, dan acara pun selesai dengan cepat. Sempat ada warga yang terluka berdarah-darah ketika berusaha masuk lewat pintu balai warga. Laporan polisi sudah dibuat untuk ini.

Panitia Musyawarah yang diotaki pengelola ini pun terbentuk juga. Mari kita cermati daftar ini:

-Pembina: Evans Wallad & Musdalifah
-Ketua: Rusli Usman
-Sekretaris: Aldez
-Wakil Sekretaris: Rita
-Bendahara: Harjo
-Wakil Bendahara: Subandi
-Sie Acara: Ferroz Afero
-Wakil Sie Acara: Eva Kristanti & Faisal
-MC: Nining Indarti & Benny Widya
-Perlengkapan: Samsul & Andy Setiawan
-Transportasi: Karnis & Isa

Rusli Usman adalah GM Badan Pengelola Sementara Kalibata City hingga 2015 sebelum baru-baru ini digantikan oleh Evans Wallad. Sebelum lengser, Rusli Usman mewariskan lingkungan Kalibata City yang kumuh, semrawut, dan janji-janji kosong. Lebih parah lagi, Rusli Usman mewariskan kenaikan fantastis IPL tahun 2015 yang saat ini masih disengketakan oleh warga penghuni.

Tokoh-tokoh lain dalam daftar diatas nyaris tak pernah terdengar namanya, tak pernah berinteraksi dengan warga, dan tak pernah ikut aksi menyuarakan aspirasi warga yang merasa dirugikan. Benar-benar sekelompok manusia 'siluman' yang membentuk kepanitiaan siluman pula.

Orang-orang siluman ini sebelumnya diberi jabatan TSO (Tenant Safety Officer) per tower oleh pengelola. Jadi pengelola bisa beralasan bahwa orang-orang ini sudah mewakili tiap tower.

Tiba-tiba ada, tiba-tiba sudah final pula. Padahal paguyuban warga yang sempat mengadakan aksi protes beberapa waktu lalu sudah menyuarakan pembentukan PPPSRS pro warga. Tapi tak pernah digubris oleh pengelola. Ternyata pengelola memang sudah berencana untuk membentuk sendiri PPPSRS versi mereka.

Untuk diketahui, sejak 2008 atau saat Kalibata City baru berupa tiang pancang, warga pemilik sudah punya organisasi paguyuban bernama Jaring Kaliresi (Jaringan Pemilik Rusunami Kalibata Residence). Warga pun punya mailing list yang sampai sekarang masih sangat aktif beralamat di rusunami_kalibata@yahoogroups.com. Komunitas warga yang terhubung lewat milis inilah yang kemudian membentuk KotaKalibata (Komunitas Warga Kalibata City), organisasi yang sangat aktif pula dalam advokasi dan edukasi warga saat ini.

Apakah Rusli Usman atau Musdalifah atau siapapun namanya anggota Panmus diatas pernah berkomunikasi dengan warga di milis? Apakah dulu mereka ikut membentuk Jaring Kaliresi bersama penghuni awal? Apakah mereka ikut mengadvokasi warga yang merasa dirugikan pengelola lewat KotaKalibata? Jawabnya: TIDAK. Mereka orang antah-berantah yang tiba-tiba ada.

Sekarang sudah jelas bahwa pengelola berusaha memecah-belah suara warga. Mereka akan berkampanye lewat spanduk ataupun mading ataupun flyer untuk mendukung kerja Panmus siluman ini. Skenarionya sudah jelas, untuk menguasai PPPSRS agar dipimpin oleh orang mereka sendiri.

Pengelola punya cara ampuh untuk memenangkan pertarungan ini. Mereka sudah sangat berpengalaman karena sudah sukses berkuasa di banyak apartemen lain yang dibangun oleh Agung Podomoro Group. Pertama, tentu saja mereka kuasai Panitia Msuyawarah dulu. Panmus diisi hanya oleh oknum dari pihak mereka. Tidak ada sama sekali perwakilan JaringKaliresi/KotaKalibata.

Kedua, Panmus ini akan mengatur agar banyak pemilik unit menandatangani surat kuasa. Maksudnya agar para pemilik unit ini memberikan kuasa kepada pengelola untuk melakukan voting dalam musyawarah PPPSRS. Tentu saja sudah jelas siapa yang akan dipilih oleh pengelola untuk jadi pengurus PPPSRS ini nantinya.

Ketiga, Panmus ini akan mengupayakan agar Musyawarah PPPSRS diadakan di luar kompleks Kalibata City dan di hari kerja.  Tujuannya tentu agar banyak warga yang punya hak voting berhalangan hadir, entah karena alasan jarak yang jauh atau pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Dan banyak sekali trik lain yang bisa diterapkan oleh pengelola untuk urusan ini. Mereka jelas-jelas sangat berpengalaman dalam hal ini.

Pindahnya posisi Rusli Usman dari GM pengelola menjadi Ketua Panmus adalah manuver lihai yang menunjukkan pengalaman segudang dan kepiawaian bertangan dingin. Jangan heran jika skenario mereka sukses nanti, Rusli Usman atau Musdalifah atau siapapun namanya itu akan jadi Ketua PPPSRS Kalibata City. Lalu PPPSRS ini akan melanggengkan kekuasaan Badan Pengelola yang ada saat ini. IPL akan terus naik tanpa persetujuan warga. Takkan pernah ada transparansi penggunaan iuran warga itu untuk apa. Fluktuasi tagihan air dan listrik akan menjadi-jadi.

Saturday, March 7, 2015

PANMUS PPRS YANG DILANTIK KAMIS TIDAK ADA HUBUNGANNYA DEGANN AKSI KOMUNITAS WARGA KALIBATA CITY

KLARIFIKASI: PANMUS PPRS YANG DILANTIK KAMIS TIDAK ADA HUBUNGANNYA DEGANN AKSI KOMUNITAS WARGA KALIBATA CITY

Dear warga,

Sekedar catatan untuk kita pikirkan bersama-sama, setelah kejutan tarif IPL, kejutan tagihan WE yang melonjak drastis bulan ini, kejutan pelantikan panitia musyawarah yang diam-diam....mungkin kemarin sore rekan2 tertegun dan dikejutkan kembali dengan pengumuman ucapan selamat pelantikan panitia musyawarah PPRS yang di tempel dimana-mana di mading-mading dan banner di tempat parkir, dll

Perlu kami KLARIFIKASI, panitia musyawarah yang dilantik itu tidak satupun dari warga yang mendapat undangan. Artinya, yang dilakukan oleh pengembang/pengelola terkait pembentukan panitia musyawarah tersebut dilakukan secara SEPIHAK dan TIDAK ADA HUBUNGANnya dengan perjuangan kita selama ini untuk pembentukan PPRS dari oleh untuk warga yang kita sosialisasikan selama ini. KITA TIDAK TAHU MENAHU!!

Apa yang akan terjadi jika sampai PPRS siluman terbentuk, KEJUTAN APALAGI YANG AKAN KITA TERIMA??? Jika kita diam saja, siap-siap saja dengan Pengelolaan Kalibata City yang makin bobrok dan warga makin diinjak-diinjak.

BERSUARALAAAHHH!!

OYA PERLU DICATAT JUGA, KOMUNITAS WARGA KALIBATA CITY ADALAH MEDIA PERJUANGAN WARGA YANG AKAN SELALU HADIR UNTUK MEMIHAK KEPENTINGAN WARGA..

KOMUNITAS WARGA KALIBATA CITY ALIAS KOTAKALIBATA JUGA MERUPAKAN EVOLUSI DARI JARING KALIRESI YANG DIGAGAS PARA WARGA PENDAHULU SEJAK TAHUN 2008,

Salam KOMPAK!!

--
--------
Komunitas Warga Kalibata City: Media Perjuangan Warga
Social media kami adalah :
Email : kotakalibata@gmail.com
Twitter : @KotaKalibata;
Facebook Fanpage : http://www.facebook.com/KotaKalibata
Web portal : www.rusunami.net/kalibata-city
Milis Yahoo! Groups:  kotakalibata-subscribe@yahoogroups.com
Fanpage: Kota Kalibata-Komunitas Warga Kalibata City

Friday, March 6, 2015

Penolakan Pelantikan Panitia Musyawarah PPRS Bentukan Pengembang Kalibata City

PRESS RELEASE

Penolakan Pelantikan Panitia Musyawarah PPRS bentukan Pengembang
dan tuntutan Pembentukan PPRS pro warga, dari, oleh, untuk warga

Jakarta (5 Maret 2015) – Setelah melaksanakan aksi damai pada 14 Februari 2015 di Kalibata City dengan poin tuntutan menolak kenaikan IPL dan menuntut transparansi pengelolaan dana IPL oleh BPS; dan pada 20 Februari 2015 melakukan aduan ke Gubernur DKI Jakarta untuk permintaan audiensi persoalan IPL dan pendampingan pembentukan PPRS. Lalu pada 2 Maret beberapa warga juga mulai mengirimkan aduan ke Badan Pengelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Surat keberatan atas tarif baru IPL 2015 yang dibuat secara kolektif dan dikirimkan pada 18 Februari 2015 kepada pengelola, alih-alih mendapatkan tanggapan, justru 2 hari kemudian warga dikejutkan dengan "surat cinta" pengelola yang dikirim kepada semua warga yang belum dan yang sudah membayar dengan tarif 2014. Surat berisi peringatan untuk segera melunasi dengan ancaman denda, pemutusan listrik/air, pemblokiran kartu akses, dll dengan alasan semuanya telah diatur dalam house rule. Sepertinya warga sengaja dibuat sibuk.

Selain kejutan “surat cinta”, hari ini warga Kalibata City dikejutkan kembali dengan rencana pelantikan panitia musyawarah PPRS bentukan pengembang yang dilakukan secara tidak transparan dan tidak partisipatif. Pelantikan dilakukan tertutup, tanpa sosialisasi, dan sengaja dilakukan pada jam dan hari dimana warga sedang berada di kantor atau di luar Kalibata City.

"Kami terkejut, baru sore sekitar jam 17.00 tadi dapat kabar jika malam ini akan ada pelantikan, sementara teman-teman masih di kantor dan sebagian di luar kota” “Yang aneh, kami selama ini aktif mensosialisasikan dan mengedukasi warga tentang apa itu PPRS justru tidak pernah diajak berunding bahkan tidak diundang dalam acara tersebut. Selain itu kami juga disibukkan dengan advokasi warga yang terkena ancaman pemutusan listrik/air dari pihak pengelola " kata salah satu anggota Komunitas Warga Kalibata City, Fifi Soraya.

“Sekitar 35an warga yang berhasil datang dengan susah payah ke lokasi pelantikan di Balai Warga Kemuning tidak diperbolehkan masuk, pintu utama dari lobi ditutup, jadi warga harus lewat tangga darurat. Banyak aparat berpakaian dinas kepolisian, militer, dan sipil yang sengaja dipasang untuk menghalang-halangi warga yang ingin masuk ke ruang pelantikan. Bahkan salah satu ibu-ibu warga tower Akasia tangannya terjepit pintu hingga berdarah” Lanjut Fifi “Kita sudah minta baik-baik untuk masuk hingga teriak-teriak di depan ruang pelantikan tapi tidak digubris” "Kesabaran kita hampir habis begitu tahu ketua panitia musyawarah yang dilantik adalah Rusli Usman mantan General Manager Badan Pengelola Kalibata City yang dipindah sesaat setelah menaikkan tarif IPL seenaknya" imbuhnya (foto terlampir).

Lebih lanjut, perwakilan warga lainnya Umi Hanik mengatakan, "Pengembang nampaknya menggunakan pola dan cara yang sama dengan yang selama ini dilakukan di apartemen lainnya yang juga tengah diperkarakan oleh warganya di pengadilan, dst". “Apa yang dilakukan pengembang saat ini dengan melakukan pelantikan panitia musyawarah PPRS secara diam-diam tanpa mengundang warga dan melakukan sosialisasi adalah bukti konkrit pelanggaran terhadap aturan perundangan yang bisa diperkarakan” “Warga melaporkan dari masing-masing tower bahwa tidak ada satupun pengumuman soal pelantikan ini diinfokan di mading” lanjutnya. “Selain tidak diumumkan secara terbuka, proses pelantikan tersebut menyalahi aturan karena tanpa didahului dengan sosialisasi dan pendataan yang dimandatkan dalam pasal 4 Permen No 15/2007 tentang tatalaksana pembentukan PPRS”.

“Dijelaskan bahwa pembentukan PPRS harus mengikuti tahapan berikut: i) Sosialisasi kepenghunian; ii) pendataan pemilik dan/atau penghuni; iii) pembentukan panitia musyawarah; iv) tugas panitia musyawarah; dan v) kegiatan panitia musyawarah” Umi menambahkan “Tahapan sosialisasi dan pendataan kenapa dilangkahi? Warga yang punya niatan baik untuk mendorong terbentuknya PPRS sejak tahun 2011 kenapa juga tidak undang?”.

"Kami memang menyadari akibat dari belum terbentuknya PPRS, banyak masalah yang terjadi di Kalibata City. Tapi belajar dari pengalaman teman-teman yang sedang berjuang di apartemen lainnya, kami juga tidak ingin membentuk PPRS boneka alias PPRS yang menjadi kaki tangan pengembang, PPRS yang pengurusnya siluman karena tidak tinggal disini".

"Kami ingin Kalibata City menjadi proyek percontohan terbentuknya PPRS dari, oleh, untuk warga, yang mengedepankan hak-hak warga sebagai unit layanan utamanya" kata Umi “Oleh karenanya kami yang bertandatangan hari ini menolak pelantikan panitia musyawarah PPRS yang baru berlangsung tadi dan teman-teman akan mengambil berbagai langkah termasuk menghubungi pihak-pihak terkait sehubungan dengan sikap penolakan kami".

"Kami juga sangat berharap pemerintah tidak menutup mata atas kejadian ini dan kejadian-kejadian terdahulu di apartemen lainnya" "Harapan kami, pemerintah dapat berpihak pada perjuangan dan konsistensi perlawanan kami terhadap kesewenang-wenangan yang ditunjukkan oleh pengelola/pengembang ini” lanjut Umi.

Demikian siaran pers ini kami sampaikan untuk dipublikasikan oleh rekan-rekan media massa.

Komunitas Warga Kalibata City
Email: kotakalibata@gmail.com | Twitter: @kotakalibata | Milis: kotakalibata@yahoogroups.com